Anak Panda suka sekali mencoba makanan hewan lain, setiap kali dia
bermain ke kandang hewan lain dia pasti mencicipi makanan mereka. Waktu
bermain dengan sapi, dia ikut makan rumput, waktu ke kandang ayam dia
ikut makan cacing. Tapi sudah 3 hari ini dia tidak bermain, sakit perut,
sejak dari rumah burung betet dia ikut makan pasir.
Karena khawatir, akhirnya petugas pengawas membawa Anak Panda ke
rumah sakit, sepanjang jalan bapak-bapak petugas yang ngos-ngosan itu
memperingatkan dia “jangan makan sembarangan lagi ya, aduhh repot sekali
harus mengangkutmu Anak Panda”. Anak Panda meringis, dia tau sekarang,
tidak semua yang dilakukan hewan lain harus bisa dia rasakan juga.
Setelah diperiksa dokter, Anak Panda dimasukkan ke sebuah ruangan, ada
beberapa kandang disana, sebuah kaca besar memisahkan ruangan itu dengan
ruangan lain, yang berisi para penjaga, rak-rak buku, tv, dan banyak
tempat duduk.
Asyik melihat sekeliling, Anak Panda sadar ada hewan lain di kandang sebelah, Anak Panda merasa mengenalnya.
Anak Panda = “hei..kau rasanya tidak asing, kau hewan yang suka jadi logo… gambarmu tampak samping dimana-mana kan?”
Hewan yang disapa nampak tidak perduli, bergelung tidur di pojokan.
Anak Panda mengingat = “ohhh..aku ingat, kau juga yang suka mencuri timun itu kan..”
Hewan itu masih tidak perduli, tapi anak panda mendekati kandangnya dengan antusias = “Iya kan? kan?”
Hewan itu mengangkat badannya malas = “Sembarangan..aku kelinci, kelinci
sumatera yang langka..bukan kancil, namaku Nesolagus Netscheri..dan aku
tidak mau sembarangan bicara..”
Anak Panda terbengong-bengong, badan kelinci itu memang besar dan
berwarna loreng tapi sepertinya sedang rontok, mengerikan sekali hewan
yang seperti itu, jelek tapi sombong.
Anak Panda menjauh = “Kau sombong sekali…karena namamu susah dan bulumu loreng ya?“
Kelinci terkejut, belum pernah ada yang mengomentari sikapnya, dia
mengamati Anak Panda = “..Aku kesal saja jadi korban dongeng, kelinci
lawan kura-kura lah, mirip kancil mencuri timun lah, jadi logo lambang
kenakalan lah..ugh..”
Anak Panda terkekeh = “Kenapa kau kesal, itu kan cuma di cerita, bukan kau yang sebenarnya?“
Kelinci = “Ya kesal, kan aku hewan baik. Kalau bisa milih..aku ingin
jadi kodok saja, bisa mencium putri..voila..happy ending ever after”
Anak Panda terbahak.
Kelinci = “Kau ingin jadi siapa?”
Anak Panda menggeleng = “Tadinya aku ingin jadi singa karena dia pandai
berburu. Lalu ingin jadi kelinci, soalnya aku pernah mendengar lagu
bagus tentangmu..‘kelinciku..kelinciku..kau lucu sekali..lompat sana ‘..tapi karena kau mau jadi kodok, aku gak mau ikuti ah”
Kali ini Kelinci yang tertawa tapi lalu diam merenung = “Ahhh kau benar
sekali. Jika ingin bahagia, maka selalulah merasa bahagia. Jangan cemas
pada kekurangan apalagi penilaian. Maafkan sikapku tadi ya, sekarang
kita berteman?”
Anak Panda = “Tentu saja”
Anak Panda tidak mengerti apa maksud Kelinci, yang jelas dia senang punya teman baru.
sumber : https://wigati10.wordpress.com/2012/02/22/anak-panda-dan-kelinci/
0 komentar:
Posting Komentar