Dalam waktu dekat, masyarakat Indonesia akhirnya bisa menyaksikan
kelucuan panda di Taman Safari Indonesia. Setelah beberapa kali
tertunda, menurut siaran pers yang diterima Beritagar.id pada Selasa
(26/9/2017), sepasang panda raksasa (Ailuropoda melanoleuca) bakal datang ke Tanah Air.
Sekadar informasi, Ailuropoda melanoleuca merupakan salah satu hewan yang statusnya membaik dari "terancam" menjadi "rentan" lantaran populasinya di Tiongkok tumbuh lagi.
Perubahan
status panda ini diumumkan oleh Lembaga internasional untuk konservasi
alam, IUCN, terkait hewan-hewan yang terancam punah. Upaya pemerintah
Tiongkok, yang menyebut panda raksasa sebagai hewan nasional telah
menyelamatkan keberadaan hewan itu dari tepi jurang kepunahan.
Sepasang
panda raksasa berusia 7 tahun yang akan datang ke Indonesia itu
masing-masing bernama Cai Tao (jantan) bebobot 128 kg dan Hu Chun
(betina) seberat 113 kg.
Kedua panda tersebut akan
diterbangkan ke Indonesia menggunakan pesawat kargo Garuda Indonesia
dari bandara Chengdu, Provinsi Sichuan, Tiongkok, dan tiba di Bandara
Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, pada Kamis (28/9). Setelah itu mereka
akan dibawa ke Taman Safari Indonesia (TSI) di Cisarua, Bogor, Jawa
Barat, agar berkembang biak.
Direktur Kargo Garuda Indonesia Sigit
Muhartono mengatakan harus memodifikasi rute dari Chengdu ke Jakarta
demi keamanan dan kenyamanan panda selama penerbangan.
"Biasanya
kami tidak menerbangkan rute langsung dari Chengdu ke Jakarta tapi untuk
meminimalkan risiko perjalanan kita akan melakukan rute ulang
penerbangan ini. Bandara transit biasanya di Ngurah Rai Bali tidak akan
diperlukan karena penerbangan akan langsung dari Chengdu ke Bandara
Soekarno Hatta," kata Muhartono.
Dua ekor panda ini merupakan
hadiah persahabatan dari Presiden Xi Jinping kepada Presiden keenam RI,
Susilo Bambang Yudhoyono, dalam kerjasama bilateral Tiongkok dan RI
dalam bidang konservasi satwa.
Tapi Presiden Joko "Jokowi"
Widodo akan meresmikannya. "Iya Pak Jokowi dan Presiden Xi Jinping yang
akan meresmikan," ucap Group Head Marketing Taman Safari Indonesia,
Triyoba Nataria, kepada Kontan (25/9) di Wolong, Tiongkok.
Indonesia merupakan negara ke-16 yang menerima breeding loan
untuk pelestarian panda. Ke-15 negara sebelumnya adalah Thailand,
Singapura, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, Australia, Jerman, Austria,
Spanyol, Inggris, Belgia, Prancis, Belanda, Amerika Serikat, dan Kanada.
Pemilik
TSI, Jansen Manansang, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah
Indonesia dan Tiongkok yang telah memilih lembaganya untuk konservasi
dan rumah baru panda.
Breeding loan hewan endemik Tiongkok
tersebut tidak mudah karena hanya diberlakukan pada lembaga konservasi
yang mempunyai grade A. Tiongkok pun sudah memeriksa kelayakan Taman
Safari sehingga sepakat meminjamkan sepasang panda selama 10 tahun.
TSI
sebagai Lembaga Konservasi Ex-Situ terbaik dan terlengkap di Indonesia
dipercaya oleh pemerintah RI dan pemerintah Tiongkok untuk menjadi taman
konservasi yang menyambut, merawat, dan melestarikan kelangsungan hidup
dan kesejahteraan dua ekor panda dari Guangzhou tersebut.
Adapun
lokasi "istana" untuk pasangan panda raksasa di TSI sudah tuntas 100
persen. Lokasi kandang berada di atas bukit dengan luas lahan mencapai
5.000 m2.
Bentuk bangunan yang menyerupai kuil memiliki 3 lantai,
dilengkapi fasilitas lift, teater, kandang untuk tidur, fasilitas
kesehatan, hingga arena bermain dalam dan luar ruangan.
Sebelum
diperlihatkan ke publik, kedua hewan ini akan dikarantina terlebih dulu
di TSI Cisarua, Bogor, selama beberapa minggu. Diperkirakan pada akhir
Oktober atau awal November, masyarakat bisa melihat dua ekor panda itu.
Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/indonesia-menjadi-negara-ke-16-yang-memiliki-panda-raksasa
0 komentar:
Posting Komentar